Laman

Rabu, 16 Desember 2009

Cara Membuat Pupuk

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah. Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM:

1. Pembuatan bakteri penghancur (EM)

Bahan-bahan:
- Susu sapi atau susu kambing murni.
- Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
- Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :
- Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.
- Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
- Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.
- Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.
- Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

2. Pengomposan dengan EM

Bahan-bahan:
- Bahan kompos dari daun-daun hijau, jerami, kedebong pisang (semua dihancurkan), kotoran ternak.
- 1 kg terasi + 5 kg bekatul + 200 liter air + 1 liter EM.

Alat-alat:
Parang untuk menghancurkan bahan kompos, ember, tong besar (drum).

Cara pembuatan:
- Trasi, gula pasir, bekatul dan bakteri (EM) dicampur. – Dimasukkan ke drum yang berisi 200 liter air lalu ditutup rapat dengan terpal (agar tidak terkena hujan sehingga
bakteri tidak hanyut bersama air hujan).
- Setiap satu minggu sekali diaduk/dibalik dan ditutup kembali.
- Setelah tiga minggu sudah menjadi kompos.

Cara lain dapat dengan menimbun bahan kompos (daun-daun, jerami, kedebong pisang) dalam tanah dan menyiramnya dengan bakteri. Menggunakan wadah kantong plastik juga bisa. Pada dasarnya semua daun hijau dapat digunakan sebagai bahan kompos namun yang terbaik adalah enceng gondok dan kacang-kacangan. Biasanya penggunaan kompos EM yaitu untuk satu hektar lahan membutuhkan satu ton kompos EM.

Bakteri EM dapat dikatakan kadaluwarsa pada saat cairan menjadi bening dan bila diaduk muncul gelembung. Teknologi EM (effective microorganism) adalah teknologi pengolahan bahan organik dengan cara fermentasi (peragian). Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar