Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

SEMANGAT

Saudaraku 
inikah sebuah ujian
ujian yang mampu menydarkan mu
ujian yang mampu mengembalikan mu
mengembalikanmu ke jalan yang benar

saudaraku
sungguh terasa berat kehidupan yang kau alami disini
sakit hati ini melihat keadaanmu,
keadaan yang tidak layak,
keadaan yang tidak pernah ku bayangkan,

saudaraku,
aku sadar ini hanyalah ujian untukmu,,
ujian yang akan menyadarkanmu,,,,
sadar akan khilafan yang kau lakukan selama ini,,

saudaraku
ujian ini pasti akan selesai,
badai ini pasti berlalu,
tetap tegarlah,,,
Saudaraku
ku menanti senyuman indahmu,
ku menanti pelangi,
pelangi yang kau bawa kembali di rumah, dan kehidupanmu.


ENTAH KAPAN

kisah ini sudah lama,,,
kurang lebih setahun yang lalu,,
tidak ku sangka smw ini harus terjadi padamu,,,

ku merindukan canda tawa bersama mu,,,
bahagia saat kumpul di rumah,,,

tapi semua itu hanya kenangan indah yang mampu ku kenang,,,
tak ada lagi canda tawa,,,
keramaian yang kurasakan di rumah,,,

ku ingin tetap duduk diam,
ku ingin buang kenangan bersama mu,,,

tapi semua itu tidak mampu ku lalui,,
kebersamaan dan kebahagian bersamamu terlalu indah untuk ku tinggalkan,,,

terima kasih kakak atas pengalaman yang kau berikan,,,
ku menanti kedatangan mu,
senyuman indahmu di rumah,,,

tetap semangat kak,,,
kami semua merindukanmu,,,,

Puskom
7 Okt 2011

Selasa, 08 Maret 2011

MUHASABAH HATI







MUHASABAH HATI

Kuatkan diri Hamba-Mu Ya Allah


duhai hati..
bersabarlah..
selagi nyawa masih di jasad...
selagi roh belum bertemu Allah...
bekerjalah wahai jasad..
sebelum jasad dikebumikan..

Ya Allah..
Ampunkan dosaKu..
hambaMu yg lemah..dan hina..
terlalu banyak diriku berdosa..
tanpa aku sedar dan sengaja..

mungkin ini adalah ujian Allah..
kerana dengan ujian hambanya menjadi kuat..
aku tak pinta ujian sehebat ini..
kerana seolah-olah aku tahu tahap kemampuan diriku..
tapi aku 'kurang' sedar bahawa Allah lebih mengetahui tentang diriku..
ampunkan aku ya Allah..

aku menangis..menangis..dan menangis..
tiada seorang hambaMu yg mengetahui lara hatiku..
melainkan Engkau ya Allah..
sahabatku ramai..
tapi aku tak bisa meluahkan rasa hati ini ya Allah...
kerana aku terlalu kerdil...
hari ini aku menangis lagi ya Allah...
menangisi nasib diriku yg lemah...
bagaikan tak sudah2 ujianMu datang ya Allah..

aku penat ya Allah..
aku lelah ya Allah..
aku lemah ya Allah..
aku lemas ya Allah..

berdosalah aku kerana seolah2 tidak mampu menampung ujian Mu ya Allah..
ujian Mu yang terlalu kecil bagi rakyat Palestin..
aku belum berjuang dan berjihad..
tapi aku seolah2 sudah 'menyerah kalah'...

aku menangis lagi ya Allah...
Engkau tenangkanlah hatiku ya Allah..
hatiku yang sering runsing memikirkan perihal diri..
yang tidak sudah2 di uji..
kasihilah hambaMu ini ya Allah..
hambaMu yang lemah ya Allah..

kadang2 aku 'berlagak' seperti biasa..
kerana diriku tidak bisa meluah rasa pada manusia bergelar sahabat...
kerana aku sedar mereka hanya boleh..
mendengar..melihat...mensimpati..tanpa merasai...
diriku merasai...diriku mengalami....diriku adalah diriku...

ya Allah...
andai ini ujianMu yang paling hebat..
berikan aku kekuatan utkku hadapinya dengan tenang...
aku tidak ingin mengeluh..
tapi aku ingin meluah rasa hati..
bukan untuk memohon simpati manusia..
tapi memohon simpati...
memohon pertolongan..
dan memohon keampunan Mu ya Allah..
tabahkan hatiku ya Allah..
berikan petunjukMu ya Allah...
kuatkan hatiku ya Allah.....ampunkan dosaku ya Allah...

berilah peluang padaku utk bertaubat sebelum aku bertemu Mu ya Allah..
ya Karim...ya Rahim...ya Khaliq...
ya Rabb..ya Rabb..
ya Rabb..
ya Rabb.

Selasa, 22 Februari 2011

Renungan Kekurangan Diri




Awal malapetaka dan kehancuran seseorang terjadi ketika penyakit sombong dan merasa diri paling benar bersemayam dalam hatinya. Inilah sifat yang melekat pada iblis. Sifat inilah yang berusaha ditransfer iblis kepada manusia yang bersedia menjadi sekutunya.

Sifat ini ditandai dengan ketidaksiapan untuk menerima kebenaran yang datang dari pihak lain; keengganan melakukan introspeksi (muhasabah); serta sibuk melihat aib dan kesalahan orang lain tanpa mau melihat aib dan kekurangan diri sendiri.

Padahal, kebaikan hanya bisa terwujud manakala seseorang bersikap rendah hati (tawadu); mau menyadari dan mengakui kekurangan diri; melakukan introspeksi; serta siap menerima kebenaran dari siapa pun dan dari mana pun. Sikap seperti ini sebagaimana dicontohkan oleh orang-orang mulia dari para nabi dan rasul.

Nabi Adam AS dan Siti Hawa saat melakukan kesalahan dengan melanggar larangan Tuhan, alih-alih sibuk menyalahkan iblis yang telah menggoda dan memberikan janji dusta, mereka malah langsung bersimpuh mengakui segala kealpaan seraya berkata, "Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al-A'raf [7]: 23).

Demikian pula dengan Nabi Yunus AS saat berada dalam gelapnya perut ikan di tengah lautan. Ia tidak menyalahkan siapa pun, kecuali dirinya sendiri, seraya terus bertasbih menyucikan Tuhan-Nya. Ia berkata, "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesunguhnya, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al-Anbiya [21]: 87).



Bahkan, Nabi Muhammad SAW selalu membaca istigfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT sebagai bentuk kesadaran yang paling tinggi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, ia harus selalu melakukan introspeksi. Beliau bersabda, "Wahai, manusia, bertobatlah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sebab, aku bertobat sehari semalam sebanyak seratus kali." (HR Muslim).

Begitulah sikap arif para nabi yang patut dijadikan teladan. Mereka tidak merasa diri mereka sudah sempurna, bersih, dan suci. Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertakwa." (QS Annajm [53]: 32).

Karena itu, daripada mengarahkan telunjuk kepada orang, lebih baik mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri. Daripada sibuk melihat aib orang, alangkah bijaknya kalau kita sibuk melihat aib sendiri. Dalam Musnad Anas ibn Malik RA, Nabi SAW bersabda, "Beruntunglah orang yang sibuk melihat aib dirinya sehingga tidak sibuk dengan aib orang lain."

Minggu, 20 Februari 2011

pupuk urea


Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
Kegunaan pupuk Urea
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
  1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
  2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
  3. Menambah kandungan protein tanaman
  4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen
  1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
  2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
  3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas
  4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
  5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya