Laman

Selasa, 18 Desember 2012

Surat Kecil untukmu, Ibu...

Teruntuk: Ibu (Sang Bidadari dalam hatiku)
Ibu taukah engkau hari-hari ku begitu terasa sunyi dan sepi, sering ku hibur hatiku yang sepi ini, namun seringkali pilu itu datang. Ibu...apa kabarmu disana, sudah lama kita tak jumpa dan tak bertegur sapa layaknya anak dan orang tua, ibu...aku merindukanmu, rindu dirimu yang dulu yang selalu ada saat tubuh ini butuh sebuah pundak untuk sejenak bersandar.
Ibu hari ini terlintas semua kenanganku bersamamu selama 22 tahun berlalu, namun banyak hal yang aku sadari selama ini aku belum bisa memberikan hal yang berarti untuk dirimu, bahkan aku belum bisa memberikan apa yang kau inginkan dariku, ibu...maafkan aku, namun sampai detik ini aku masih berjuang untuk semua hal yang menjadi mimpi kita selama ini.
Ibu...perlahan aku bisa berdiri tegar seperti yang kau ajarkan dan inginkan dariku  namun hati ini tetap rapuh jika aku ingat segala tentangmu, ibu...maafkan aku yang belum bisa memberikan apa yang engkau inginkan, maafkan anakmu ibu yang kadang lupa menanyakan kabarmu atau bahkan bertegur sapa denganmu, maafkan aku ibu jikalau aku belum bisa kembali ke pelukan dan buaianmu, kaki ini masih terus melangkah mencari dan mengejar apa yang kita harapkan.
Ibu...maafkan aku jika aku membuatmu menunggu terlalu lama untuk bersama menikmati kebahagian yang telah lama kita nanti, ibu akan aku pastikan aku akan kembali kepelukanmu, kembali bersamamu, kembali berada disisimu dan melihatmu senyum manismu. Ibu...aku tau walaupun tanpa ku minta doamu selalu mengalir untukku.
Ibu..lewat surat kecil yang aku tuliskan untukmu ini, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak ibu, terima kasih atas cinta setulus hati yang kau berikan untukku, terima kasih atas kasih sayang yang selembut hatimu padaku, terima kasih atas segala pengorbanan dan kesabaranmu dalam menghadapiku, ucapan terima kasih bahkan semua harta yang ku miliki sekalipun mungkin tak mampu membayar semua pengorbananku, namun aku tau ibu...bukan itu yang kau harapkan, aku tau kau tak mengharapkan aku untuk membalas semua itu, cukup melihatku tersenyum bahagia dan menjadi pribadi yang jauh baik lagi, itulah yang membuatmu bahagia dan yang akan membuatmu tersenyum manis kepadaku.
Ibu semoga dengan seuntai kata yang aku tuliskan untukmu sedikitnya dapat mengurangi rasa rindumu terhadapku. Ibu...peluk ciumku untukmu...
Dari
Anakmu tersayang

Cara Mencegah Penyakit Cinta

Cinta adalah sebuah rahmat yang diberikan oleh Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada  setiap hambanya agar dapat menjalani hidup dengan baik penuh cinta dan kasih sayang kepada sesama, tapi cinta dapat pula menyebabkan seorang hamba menjadi  kecewa dan putus asa  karena tidak dapat meraih apa yang di cintainya.
Ada beberapa cara agar Cinta dapat terus bersinar dihati dan di jiwa kita sehingga cinta akan terpancar dari wajah dan seluruh kehidupan, tentu akan menjadikan hari-hari begitu indah sehingga tiada waktu yang tidak diisi dengan rasa cinta dan kasih sayang.
Sebelum kita sampai kepada cara mencegah penyakit cinta, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang  dianjurkan untuk kita cintai dan apa yang tidak boleh kita cintai, sehingga kita dapat terhindar dari penyakit cinta yang dapat membuat rasa putus asa dan kecewa.
Ada Empat yang Tidak Boleh Kita Cintai:
1. Cinta Terhadap Harta.
2. Cinta Terhadap Sesama Jenis
3. Cinta terhadap Istri/Suami orang lain.
4. Cinta Terhadap Perbuatan Buruk/Tercela.

Cinta Terhadap Harta
Bila anda termasuk yang sangat mencinta harta dan, mulailah anda merenung, apakah dengan mencintai harta akan bahagia, bukankah hidup ini hanya sementara, siapa yang berani menjamin kalau anda akan dapat hidup lagi di esok harinya.
Seperti Sabda Rasulullah Salallahu a’laihiwassalam: "Seandainya anak Adam memiliki satu lembah yang penuh dengan harta, pasti dia masih ingin memiliki yang sepertinya lagi. Sedangkan yang memenuhi diri anak adam itu hanyalah tanah (kubur) dan Allah mengampunkan atau menerima taubat orang yang ingin bertaubat (riwayat Ibnu Abbas r.a).
Firman Allah di dalam Al-qur’an surat Al-Anfaal ayat 28: “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar.

Cinta Terhadap Sesama Jenis
Semoga anda tidak termasuk yang mencintai terhadap sesama jenis bila anda telah terlanjur maka anda masih diberi kesempatan untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Tahriim ayat 8:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia, sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan di sebelah kanan mereka sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Cinta terhadap sesama jenis ini sangat tidak disukai oleh Allah karena sangat berbahaya baik bagi kesehatan badan dan rohani, sehingga Allah mengabadikan di dalam Al-Qur’an bagaimana peringatan dan azab yang diberikan oleh kaum Luth yang tidak mau diperingatkan agar tidak melakukan hal yang sangat dilarang oleh Allah, terdapat di dalam Al-qur’an surat  Al-Ankabuut ayat 28 dan 29, juga dalam surat  Al-A’raaf ayat 81 dan 82 dan dalam surat An-Naml ayat 54-57.
Semoga kita dapat mengambil dari kisah-kisah orang yang terdahulu, dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah karena Allah sangat sayang kepada hambanya yang ingin bertaubat dan kembali padanya.

Cinta Terhadap istri/suami orang lain
Penyakit yang satu ini harus diwaspadai, karena selain dapat menyebabkan tidak mendapat ketenangan dalam hidup juga akan membawa dampak tidak baik bagi diri dan keluarga juga dilarang dalam agama, karena setiap suami dan istri dianjurkan untuk menjaga keluarganya dari hal-hal yang tidak baik.
Firman Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Israa’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.
Semoga sebelum terlanjur kearah yang  salah maka hindarilah perselingkuhan sejak awal, sehingga hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga dapat dihindari.

Cinta Terhadap Perbuatan Buruk/Tercela
Cinta terhadap perbuatan buruk juga tidak baik, berusahalah untuk tidak menyukai perbuatan yang tercela, baik yang dilakukan oleh diri sendiri dan orang lain, jangan menyukai perbuatan tercela /tidak baik misalnya, seperti bergunjing, menyakiti perasaan orang lain, berzina.
Cinta terhadap perbuatan yang buruk dapat merugikan diri sendiri juga orang lain,  berusahalah untuk menyukai perbuatan-perbuatan yang baik.
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Fushillat ayat 33 s/d 35):
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah  telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar”.
Setelah kita mengetahui apa yang tidak boleh kita cintai dan cara mencegahnya, ada 5 hal yang sangat dianjurkan agar kita selalu Mencintai dan menjaga agar kelima cinta ini mewarnai kehidupan kita sehari-hari.
Ada Enam Hal yang Harus Kita Cintai:
1. Mencintai Allah Yang Maha Esa dengan sepenuh hati.
2. Mencintai Al-Qur’an dan Rasulullah Salallahua’laihiwassalam.
3. Mencintai Ilmu pengetahuan.
4. Mencintai kedua orang tua.
5. Mencintai  Sesama.
6. Mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Keenam cinta ini haruslah kita miliki karena dengan memiliki keenam cinta ini, kehidupan akan lebih bermakna, semoga kita dapat mencintai apa yang memang harus kita cintai dan selalu bersyukurlah kepada apa yang telah diberikan Allah yang Maha Pengasih kepada kita, sehingga kita dapat mengisi hari-hari dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Wassalam,
Hamba Allah,